Kamis, 24 Juli 2014

0

9 Hal Ini Cuma Orang Pemalu Yang Ngerti


Nggak nyaman kalau harus tampil atau presentasi di depan kelas? Atau, mendadak nggak bisa ngomong pas ketemu temen-temen baru? Nah, bisa jadi kamu emang terlahir sebagai pribadi yang pemalu, tuh. So, what?


Sifat pemalu emang biasa di cap negatif di masyarakat kita. Padahal, orang yang pemalu sebenarnya bukan sengaja menjauhkan diri dari orang lain. Tapi, makhluk yang satu ini emang punya cara berpikir yang sedikit beda dari kebanyakan orang. Pemalu nggak selalu negatif kok, justru mereka biasanya lebih pakai akal dan berhati-hati alias nggak ceroboh.

Di artikel ini, bakal kasih 9 hal yang cuma dimengerti sama mereka para pemalu? Yuk, simak!

1. Nggak Nyaman Kalau Harus Satu Ruangan Sama Orang Yang Belum Dikenal

 



Ketika dalam situasi seperti ini, jalan keluarnya emang cuma satu, hadapi! Sekalipun sebenarnya kamu bakal males banget, tapi ini satu-satunya cara buat mengatasi ‘keanehan’-mu. Hal ini juga disampaikan oleh Lynne Henderson dari The Shyness Institute, Berkeley, California.

Menurut Henderson, orang pemalu biasanya cuma ragu-ragu sama apa yang pengen mereka sampaikan. Jadi, kuncinya adalah niat dan fokus. Harus niat cari satu atau dua orang buat diajak ngomong. Lalu, fokuskan pikiran buat menemukan topik yang emang kamu mau dan kira-kira mereka bakal tertarik.

2. Pemalu = Pendengar Yang Baik

 



Yup, yang ini emang udah rumus banget, deh! Orang pemalu biasanya suka memperhatikan dan jadi pendengar yang baik. Alhasil, mereka adalah teman dan rekan kerja yang baik. Bukan berarti kalau orang pemalu itu telat mikir atau nggak bisa paham kondisi sosial ya, guys!

Profesor C. Barr Taylor dari Stanford University berpendapat kalau sifat pemalu itu justru jadi kelebihan tersendiri ketika kamu sering mengamati apa yang terjadi di sekitarmu.

3. Mikir Dulu Baru Ngomong

 

Kebalikan sama orang cerewet yang suka ngomong nggak pakai mikir (upss!), orang pemalu biasanya mikir dulu sebelum ngomong. Entah karena takut kalau-kalau omongannya bisa melukai hati orang, takut lawan bicara nggak bisa menangkap maksutnya, atau takut becandaan-nya dibilang garing.

Yang pasti, orang pemalu emang super hati-hati dan kebanyakan mikir. Bagus sih, tapi serba over itu tetep nggak baik, guys! Jadi, kalau kamu kebanyakan merasa takut atau kebanyakan mikir, hasilnya cuma… capek deh!

4. Sebel Nggak Sih Kalau Dibilang Introvert?

 

Sering kali pemalu sama introvert itu dianggap sama. Padahal, orang pemalu nggak selalu introvert, begitu juga sebaliknya. Mereka yang introvert itu lebih bersemangat ketika sendirian dan justru jadi males kalau harus ketemu banyak orang. Kalau orang pemalu sih seneng-seneng aja ketemu banyak orang tapi biasanya dia jadi pendiam dan sedikit nggak nyaman.

5. Anti Banget Sama Kata-Kata “Ngomong Donk!”

 

Well, dua kata itu emang momok banget buat mereka yang pemalu. Mungkin si pemalu bakal jawab dalam hati,

“Aku sebenernya juga pengen ngomong, tapi nggak bisaaaaaaaaa… Aku nggak bisa!”

Tapi, Henderson juga menjelaskan bahwa sikap pendiam ini sebenarnya juga bisa bermanfaat, lho. Misalnya, ketika si pemalu ‘terpaksa’ harus memimpin sebuah kelompok atau bahkan jadi bos. Orang pendiam cenderung bisa menciptakan suasana kerja yang tenang dan teratur, sekaligus membuat orang lain bersikap segan dan hormat. Jarang-jarang ‘kan liat bos yang cerewet kayak petasan banting?

6. Nggak Mau Didikte

 

Sekalipun pemalu, mereka nggak mau didikte, disuruh-suruh atau bahkan dipaksa buat berubah jadi nggak pemalu. Hal ini justru bisa bikin mereka makin sebel. Seperti yang udah dibahas di poin sebelumnya, bisa jadi seseorang itu pemalu sekaligus introvert.

Jadi, mungkin aja mereka emang nggak butuh berubah dan diterima di lingkungan sosial. Mereka cuma butuh sendiri!

7. Mau Jadi Pemimpin? Bisa Kok, Tapi Buktikan!

 

Orang pemalu sekaligus pendiam ibarat harus kerja ekstra buat bisa menonjol, di tempat kerja misalnya. Pasalnya, nggak banyak yang tau kemampuan dan kepemimpinannya. Tapi, ketika udah berada di posisi pemimpin, mereka bisa jadi luar biasa.

Hmm.. tau nggak kalau politisi Abraham Lincoln, ikon Hollywood Audrey Hepburn dan Johnny Carson itu semuanya pendiam?

8. Nggak Mau Disorot

 

Satu lagi kelebihan para pemalu, yaitu jadi idola di tempat kerja. Pasalnya, orang pemalu bisa mengendalikan sifat pribadi mereka sehingga bisa tetep cool di depan banyak orang, terutama kalau jadi pemimpin.

Nah, atas dasar itu juga orang pemalu biasanya lebih banyak bekerja daripada show off soal kemampuan mereka. Yang seperti ini bisa jadi aset buat perusahaan, lho! Orang pemalu bekerja dan memimpin dari belakang, bukan karena ingin disorot dan dapat pujian, tapi karena mereka peduli.

9. Orang Lain Mengira Kalau Kamu Bukan Pemalu

 


Sama kayak sifat-sifat manusia lainnya, sifat pemalu juga punya plus minus. Intinya, gimana cara memanfaatkan sifat pemalu itu buat dirimu sendiri. Sekalipun lebih banyak yang berpikir kalau pemalu itu negatif, kenyataannya nggak gitu banget, kok!



Terbiasa merasa grogi, orang pemalu lebih bisa menenangkan mereka yang punya masalah serupa. Bernardo Carducci dari Indiana University menjelaskan bahwa kelebihan orang pemalu adalah pribadi yang nggak pernah berubah. Tapi, mereka merubah cara berpikir dan perlahan membuat perubahan dalam perilakunya.


Senin, 21 Juli 2014

1

10 Tanda Kita Harus Menekan Tombol Pause dalam Hidup



1. Ketika Ketinggalan / Keteteran

Kita mungkin perlu menginjak rem untuk bergerak maju lagi. Jika kita selalu bekerja keras pada pekerjaan / tugas kemarin, kita tidak akan pernah menyerah dalam mencapainya. Ambil jeda dan segera mengejar ketinggalan.

2.  Ketika Merasa Perfoma Turun

Jika kualitas pekerjaan / tugas kita telah mulai turun, saatnya untuk berhenti sebentar dan mengevaluasi alasannya. Sering kali, kita harus tahu dan sadar tentang perfoma standar kita. Pasti untuk kembali menaikkan gairah dan perfoma yang sesuai standar, perlu kita mengoreksi diri.

3. Ketika Butuh Banyak Waktu

Satu hari normalnya adalah 24 jam di setiap harinya. Terkadang banyak yang berpikiran tidak punya cukup waktu?
Jedalah sebentar dan atur kembali. Jika kita memiliki 9 janji hari ini untuk dipenuhi semua, mungkin perlu berhenti sejenak dan mengevaluasi. Kita akan bisa sendiri untuk menunda di kemudian hari dan mengatur ulang janji-janji yang bisa dinegoisasi.

4. Ketika Memilih Tugas

Jika kita menemukan diri ketika bekerja pada hal-hal sepele dan tidak melakukan pekerjaan yang paling penting. Kita perlu berhenti sejenak dan kembali memprioritaskan hal-hal penting yang harus dikerjakan. Jangan sampai, kita telah tidak perduli dalam pekerjaan / tugas kita.

5. Ketika Belum Istirahat

Tidak ada seseorang yang melakukan hal-hal di atas batas kemampuan mereka untuk waktu yang lama. Anda akan merusak diri sendiri jika Anda tidak berhenti sejenak dan segera memulihkan. Jangan biarkan kesehatan kita menjadi buruk atau tingkat stress kita makin tinggi.

6. Ketika Harus Selesai
 Jika waktu akan begitu cepat berlalu, dan ternyata ada kesalahan yang terjadi. Maka hal ini akan menciptakan lebih banyak pekerjaan lagi dan memperbaikinya. Berhenti sebentar untuk mengatur strategi yang tepat untuk menyelesaikan tugas dan memperbaiki kesalahan. "Jika tidak punya waktu untuk melakukannya dengan benar pertama kali, kapan akan punya waktu untuk melakukannya di atas?"

7. Ketika Belum Siap 
 Yang satu ini tidak akan digunakan untuk tidak bertindak atau melakukan penundaan. Namun, jika kita tahu kalo kita tidak siap, jangan mabil resiko, segera mengambil jeda untuk mempersiapkan di kemudian hari.

8. Ketika Harus Membuat Keputusan Penting

Apabila kita perlu membuat sebuah keputusan penting dalam hidup, berhenti sejenak dan membuat pilihan secara sadar dan dipertimbangkan. Lebih baik untuk mengambil jeda dan membuat keputusan daripada membiarkan hidup kita menanti penyesalan.

9. Ketika Tidak Sehat

Kita dapat mendorong diri sendiri begitu jauh untuk melakukan semua tugas. Jika merasa kondisi tidak sedang sehat, jangan paksakan diri untuk mengerjakan walau tugas teramat penting. Kesehatan adalah sumber segalanya dari diri kita. Tekan tombol pause dan segera beristirahat dan periksa kesehatan kita.

10. Untuk Nikmati Hidup dan Waktu

Kita tidak bisa terburu-buru dan menyenangkan semua hal dalam diri sendiri, pekerjaan dan keluarga. Kita tidak bisa memaksakan waktu yang berkualitas dengan orang yang dicintai dan meninggalkannya begitu saja. Kita harus berhenti sejenak dan menikmati waktu bersama-sama. Menempatkan pekerjaan sesuai porsinya kemudian sementara kita bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Pastikan tahu kapan kita harus menekan tombol pause dalam hidup.
Bila selama ini selalu menyibukkan diri dan merasa selalu mengejar waktu, luangkan diri untuk berhenti sejenak. Mungkin ini dapat membuat waktu untuk mengejar ketinggalan, atau mengevaluasi tindakan-tindakan.

Semua selalu terjadi dalam kehidupan. Setiap orang membutuhkan istirahat dari waktu ke waktu. Jadi, tekan pause hari ini dan menempatkan diri untuk kembali ke jalur.



0

Kosongkan Cangkir Tehmu




Di sebuah kerajaan, karena kesibukan sang raja memerintah, permaisurilah yang menemani dan sangat memanjakan sang pangeran. Pangeran tumbuh menjadi pemuda yang sombong, egois, kurang sopan santun, dan malas belajar. Raja sangat sedih memikirkan sikap pangeran muda. Bagaimana nasib negeri ini nantinya?

Setelah berbincang dengan permaisuri, raja pun bertitah: "Anakku, tahta kerajaan akan ayah serahkan kepadamu, tetapi dengan syarat engkau harus tinggal dan belajar selama 1 tahun di atas bukit bersama seorang guru yang telah ayah pilih. Bila engkau gagal, maka tahta kerajaan akan ayah serahkan kepada orang lain."

Pangeran serta merta menyanggupi persyaratan itu. Dalam hati ia berkata, "Apalah artinya penderitaan 1 tahun dibandingkan kelak sebagai raja, aku bisa hidup mewah dan bersenang-senang seumur hidupku!"

Setibanya di kediaman sang guru, tingkah laku pangeran tetap sombong, menyebalkan, dan tidak sopan. Dia merasa sebagai pangeran, semua orang harus menuruti kemauannya. Setiap kali gurunya bertanya, pangeran menjawab semaunya. Setiap kali gurunya menerangkan pelajaran, pangeran tidak mendengarkan-merasa sudah tahu semua.

Tidak terasa haripun berganti minggu. Sang guru berpikir keras tentang cara untuk memberi pelajaran kepada pangeran yang sombong dan sok pintar itu.

Suatu hari, sang guru menyeduh teh dan menuangkan ke cangkir pangeran. Air teh dituang terus dan terus hingga tumpah ke mana-mana sehingga mengenai tangan sang pangeran. Pangeran berteriak marah, "Hai, bodoh sekali! Menuang teh saja tidak becus! Cangkir sudah penuh mengapa masih dituang terus? Air mendidih, lagi!"

Dengan tersenyum sang guru berkata tegas, "Beruntung hanya tangan pengeran yang terkena percikan teh panas. Sebagai seorang pangeran, calon raja dan suri tauladan bagi rakyatnya, tidak sepantasnya berkata tidak sopan seperti itu, lebih-lebih kepada gurunya sehingga sepantasnya mulut pangeranlah yang harus dituang teh panas ini.

Guru sengaja menuang terus cangkir yang telah terisi penuh karena ingin mengajarkan kepada Yang
Mulia bahwa cangkir teh diumpamakan sama seperti otak manusia. Bila telah terisi penuh maka tidak mungkin diisi lagi. Karenanya kosongkan dulu cangkirmu, kosongkan pikiranmu, agar bisa diisi hal-hal baru yang positif. Hanya bekal ini yang ingin guru sampaikan. Bila pangeran tidak berkenan, silakan pergi dari sini."

Mendengar perkataan sang gurunya yang tegas, pangeran seketika tertunduk malu. Peristiwa itu menyadarkan pangeran untuk mengubah sikapnya dan menerima pelajaran dari gurunya. Tentu saja perubahan sikap pengeran ini membuat raja sangat bergembira.
Karena status, pendidikan, atau kedudukan, seringkali seseorang merasa lebih tahu, lebih mengerti, dan lebih pintar dari orang lain. Sikap seperti ini membuat pikiran tertutup (atau mental block), sulit menerima hal-hal baru yang diberikan oleh orang lain.

Sikap seperti ini jelas merugikan dirinya sendiri. Jika kita bisa bersikap open mind / membuka pikiran dalam menerima hal-hal baru dan mau menerima kritikan yang diberikan oleh orang lain, maka kita akan dapat memetik banyak keuntungan; seperti bertambahnya wawasan, ide, pengetahuan, pengertian, wisdom, dan lain sebagainya. Pasti semua itu bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan dan menciptakan kesuksesan.
1

Beberapa Cara Untuk Menjadi Pribadi Yang Menarik

hari ini kita bakal bahas soal bagaimanakah agar kita jadi pribadi yang menarik di mata orang lain, agar kita bisa disukai, dirindukan, atau bahkan dipercaya oleh orang lain, versi gue. Apa aja caranya? Yuuk kita simak sama-sama 

                1. Perbaiki Penampilan


Mungkin ada pepatah bilang "Don't judge a book by its' cover", yang intinya ngajakin kita biar nggak menilai orang dari penampilannya aja. Pepatah itu mungkin benar, tapi siapa yang bisa jatuh cinta kepada kepribadian kita di saat baru pertama kali ketemunya?
Kesan pertama bisa menentukan penilaian orang kepada kita loh. Kalo dari kesan pertama aja orang sudah males sama kita gara-gara kuku kita item, badan bau, dan bagian lengan baju berwarna kuning dan basah, gimana dia bakal bisa mengerti kepribadian kita?



Gue sih percaya, tampang yang pas-pasan itu pemberian Tuhan yang hampir mustahil buat diubah. Tapi tubuh beraroma wangi dan pakaian rapi, masih bisa diusahakan. So, kenapa tidak? Kalo kita udah males ngurusin tubuh, gimana orang bakal yakin kalo kita bisa ngurusin hidup?



2. Percaya Diri



Sebelum orang lain bisa percaya sama kita, kita sendiri harus percaya sama diri sendiri. Setiap keraguan dalam diri, bisa terpancar di luar tubuh kita. Yang efeknya akan membuat orang lain juga meragukan kita. Contohnya si Supri. Sekian tahun dia gagal mendekati Ningsih karena dia selalu ragu, dia selalu berpikir ada yang kurang di dirinya, sehingga dia selalu menunda dan menunda untuk mengajak Ningsih kenalan.

Gue kasih tau ya,
nggak ada satu orang pun di bumi ini yang bisa bener-bener jujur pada diri kita, kecuali kita sendiri. Nggak ada satu orang pun di dunia ini yang bener-bener sayang sama kita, kecuali diri kita sendiri. Nggak ada satupun orang di dunia ini yang bener-bener nyadar betapa berharganya kita, selain diri kita sendiri. So, being confident is a must. Kalo bukan kita sendiri yang menghargai diri sendiri, siapa lagi?

Perlu dicatat, percaya diri sih boleh, tapi nggak boleh kepedean juga. Karena nanti jatuhnya malah jadi orang yang sok asik di mata orang. Tetap mencoba untuk humble ya! Tapi sederhana nggak selalu berarti rendah diri. Bedakan kesederhanaan dengan keminderan.


3. Ramah



Menjadi orang yang murah senyum sebenernya bukan hal yang susah. Mengucapkan terima kasih setelah dibantu orang, mengucapkan kata "
tolong" setiap kali perlu bantuan orang, bukan juga hal yang susah. Tapi banyak orang yang mungkin melupakan detail-detail itu. Padahal, meski itu perbuatan-perbuatan kecil, tapi bisa memberikan perbedaan besar atas penilaian orang lain kepada kita. Kalo gue sih selalu menanamkan kepada diri sendiri pola pikir kayak gini:

"I don't wanna' be a reason for anyone to have a bad day."

Menjadi orang ramah itu menjauhkan kita dari gossip atau pembicaraan buruk. Karena keramahan menciptakan rasa segan di kepala orang. Sedangkan kejutekan menanamkan kebencian di hati orang. Pilih mana?


4. Open-minded



Selalu mencoba untuk menerima pendapat orang, mencoba untuk mengerti keadaan orang lain sebelum men-judge mereka, adalah beberapa contoh tindakan orang yang open-minded.

Tidak ada satupun manusia di dunia yang suka dijudge oleh sesamanya. Apalagi dijudge oleh orang yang mereka anggap tidak mengerti tentang kehidupan mereka. Itulah kenapa,
menjadi orang open-minded akan cenderung lebih disukai oleh orang lain dibandingkan orang yang mudah menyimpulkan kehidupan orang lain secara dangkal.

Contoh:
Ada temen minjem duit.

Respon tukang judge: Iya, gue pinjemin. Udah gede masih suka ngutang, pasti suka foya-foya! Suka ngelem lo ya?!

Respon orang open-minded: Ada masalah apa ya? Gue bakal bantu duit dan siapa tau gue juga bisa bantu ngatasin masalah lo.

Nah, dari respon di atas, mana yang lebih enak didengar? 


5. Cerdas



Kecerdasan itu mungkin saja didapat dari bakat, namun tak sedikit juga orang yang cerdas karena mereka memang mau tekun belajar. So, nggak ada alasan buat kita untuk menolak jadi orang cerdas.

Kenapa untuk jadi pribadi yang menarik, kita harus cerdas?

Karena
orang akan menerima kita dari cara kita berkomunikasi. Dengan kecerdasan yang kita miliki, kita akan mampu menyeimbangi topik obrolan apa aja yang mereka bicarakan. So, semakin cerdas, kita akan semakin nyambung untuk ngobrol dengan banyak jenis kalangan. Sehingga, kita akan makin memperluas pergaulan. Bukankah orang yang memiliki pergaulan yang luas itu adalah contoh pribadi yang menarik? 


6. Dermawan


Dermawan di sini bukan hanya tentang uang atau harta kok. Gue pengin menekankan kepada kalian untuk
menjadi orang yang dermawan dalam segala bidang agar kalian bisa jadi pribadi yang menarik dan bisa diandalkan. Contohnya?

Dermawan soal ilmu: Mau berbagi ilmu, mau berbagi pengetahuan, mau berbagi pengalaman.

Dermawan soal telinga: Mau mendengarkan keluh kesah orang, mau meminjamkan pundak bagi yang membutuhkan.

Dermawan soal Doa: Mau mendoakan orang yang kesusahan, maupun mendoakan mereka yang lupa kepada Tuhan.

Dermawan soal rezeki: Mau berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.

Kenapa Dermawan bisa membuat kita menjadi pribadi yang menarik?

Contoh simpelnya gini:
A. Lo ketemu orang di lampu merah saat panas terik, terus dia ngajak salaman dan ngasih tau namanya.

B. Lo ketemu orang di lampu merah saat panas terik, dia ngasih lo minuman dingin, senyum, terus dia ngasih tau namanya dan bilang "Semoga harimu menyenangkan!".

Tipe orang mana yang bakal lebih lo inget nama mau pun mukanya? Tentu tipe orang yang B, karena dia dermawan, karena dia menarik perhatian.

Nama, bisa terlupakan begitu saja. Namun jasa, nggak bakal mudah dilupakan meski sampai tua.


7. Jujur




Ini point paling penting dari semua point-point di atas.
Semua point di atas bisa hancur nilai plus-nya kalo kita nggak punya sifat jujur. Sifat jujur kayak gimana? Gue yakin kalian paham.

Okay.. This is the end of this topic. Terima kasih sudah menyisihkan waktu, tenaga, dan biaya kalian untuk membaca trit ini. Semoga tulisan gue ini berguna.