Senin, 21 Juli 2014

0

6 Fakta Tentang Kepribadian



Kepribadian kita lah yang membedakan kita dengan orang lain. Hampir semua aspek dalam kehidupan kita sangat dipengaruhi oleh kepribadian kita. Dilansir dari psychology.about.com,ada sejumlah fakta mengejutkan tentang kepribadian. Fakta-fakta ini mungkin bisa menjawab pertanyaan seperti bisakah kita mengubah kepribadian kita dan faktor apa saja yang mempengaruhi kepribadian yang kita miliki.


1. Urutan lahir:

Sebagian dari kita pasti pernah mendengar hal ini. Misalnya, anak sulung dikenal sebagai anak yang suka memerintah (bossy) dan bertanggung jawab sementara anak bungsu sering dideskripsikan sebagai anak yang tak bertanggung jawab dan impulsif. Tapi, seberapa akuratkah stereotipe tersebut?

Selama berpuluh-puluh tahun, buku-buku pop psikologi mengaitkan urutan lahir dengan kepribadian. Namun ternyata bukti-bukti ada yang masih belum sepenuhnya bisa terpecahkan hingga sekarang. Sejumlah penelitian empiris terbaru menunjukkan bahwa bahwa urutan lahir dan besarnya jumlah anggota keluarga memiliki dampak ke dalam kepribadian seseorang.

Bahkan di sebuah penelitian, urutan lahir bisa mempengaruhi pemilihan teman atau kekasih. Misalnya, anak sulung cenderung suka berhubungan dengan anak sulung, bungsu dengan bungsu, dan sebagainya.


2. Berdasarkan Usia:

Menurut peneliti Paul T. Costa Jr., tak ada bukti yang memperlihatkan bahwa kepribadian kita berubah seiring dengan usia kita yang semakin tua. Ia menjelaskan bahwa yang berubah dalam hidup kita adalah peran dan prioritas kita. Bukan kepribadian yang berubah, tapi kebiasaan, kesehatan, semangat, tanggung jawab, dan kondisi yang berubah.

Tiga aspek dalam hidup kita yang cenderung akan berubah seiring waktu adalah tingkat kecemasan, keramahan, dan semangat untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru.

3. Berkaitan Penyakit tertentu:

Di masa lalu, sejumlah ciri kepribadian tertentu dicurigai sebagai penyebab penyakit tertentu. Misalnya, sikap agresif dan mudah marah bisa menjadi penyebab penyakit jantung. Namun, ketika beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara ciri kepribadian tertentu dengan penyakit tertentu, penelitian lainnya malah tidak menunjukkan adanya kaitan apapun.

Baru-baru ini, para peneliti menggunakan teknik statistika yang disebut meta analisis untuk mengevaluasi ulang penelitian sebelumnya tentang koneksi antara kepribadian dan penyakit. Mereka menemukan adanya keterkaitan yang tak diketahui sebelumnya antara ciri kepribadian neurotik dan lima penyakit: sakit kepala, asma, artritis, tukak peptik, dan penyakit jantung. Penelitian lainnya malah menunjukkan adanya kaitan antara sikap malu yang bisa jadi penyebab pendeknya usia seseorang.


4. Terkait pilihan personal:

Kepribadian mempengaruhi pilihan personal. Mulai dari pemilihan teman hingga pemilihan selera musik, kepribadian unik Anda bisa mempengaruhi hampir semua hal dalam hidup Anda. Bahkan dalam dunia politik, pemilihan kandidat dalam pemilihan umum misalnya, cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh kepribadian Anda sendiri.

Penelitian terbaru menunjukkan adanya lima faktor kepribadian yang disebut dengan Model Lima Besar. Model Lima Besar ini terdiri dari ekstraversi, mudah akur dan bersepakat, sifat berhati-hati, stabilitas emosi, dan terbuka terhadap hal-hal baru.


5. Gangguan Kepribadian:

Gangguan kepribadian bisa disebabkan oleh banyak faktor. Sekitar 10 hingga 15 persen orang dewasa di Amerika Serikat setidaknya pernah mengalami satu gangguan kepribadian. Pera peneliti telah mengidentifikasi sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan kepribadian seperti gangguan obsesif-kompulsif dan gangguan kepribadian ambangan.

6. Faktor penyebab gangguan kepribadian juga meliputi:

Genetika.
Hubungan dengan teman sebaya.
Sensitivitas yang tinggi.
Kekerasan verbal.
Trauma masa kecil.


7. Kepribadian terkait hewan peliharaan:

Pernahkah Anda mendengar istilah "cat person" dan "dog person"? Dalam sebuah penelitian yang mengambil sampel 4.500 orang, peneliti meminta mereka untuk memilih apakah mereka adalah "cat person" atau "dog person". Semua partisipan juga diminta untuk menyelesaikan sebuah survei kepribadian yang mengukur sejumlah faktor kepribadian termasuk ekstraversi, mudah akur dan bersepakat, sifat berhati-hati, stabilitas emosi, dan terbuka terhadap hal-hal baru.

Para peneliti pun menemukan bahwa orang yang menyebut diri mereka sendiri sebagai "dog person" secara garis besar adalah orang ekstrovert dan senang untuk membuat orang lain senang. Sementara itu orang yang menyebut diri mereka "cat person" cenderung merupakan orang yang introvert dan penuh rasa penasaran.

0 komentar:

Posting Komentar